Era MEA: Akuakultur, Pemain atau Penonton?

Produk perikanan merupakan salah satu komoditas ekspor primadona Indonesia. Komoditas tersebut antara lain udang, tuna dan produk olahan perikanan lain seperti fillet patin, kepiting beku, ikan sardin, ikan kaleng, lobster olahan, dan rajungan.

Catatan Badan Pusat Statistik (BPS) di kuartal pertama 2015 ekspor perikanan Indonesia mengalami peningkatan. BPS mencatat pada tahun 2013 nilai ekspor perikanan Indonesia mencapai US$ 2,86 miliar, kemudian meningkat pada tahun 2014 menjadi US$ 3,11 miliar. Lalu pada kuartal pertama 2015 nilai ekspor perikanan sudah menembus US$ 906,77 juta.

Dari sisi produksi, perikanan budidaya juga mengalami peningkatan sebesar 9,5 %. Ditahun 2014 produksi perikanan budidaya menyumbang produksi 14,7 juta ton yang terdiri dari udang, rumput laut, serta sejumlah ikan air tawar dan ikan laut.

 

Prospek Udang

Impor udang Amerika Serikat (AS) melambung pada November 2015, naik sebanyak 15,5 % dari November 2014. Seperti dilansir www.trobos.com, udang asal Indonesia sepanjang Januari sampai November total mencapai 105.451 MT (Metrik Ton) atau peringkat ke dua di bawah Inddia (lihat tabel). Jumlah ini meningkat hanya sekitar 2 % dari Januari sampai Desember 2014 yang sebesar 103.329 MT.

Bayangan ancaman penyakit udang dan dukungan infrastruktur tambak yang masih minim disinyalir jadi penyebab stagnannya ekspor udang Indonesia ke AS. Meski demikian harga udang yang relatif tinggi sepanjang 2015 serta masih belum pulihnya pasokan udang dunia karena serangan penyakit, mendorong para petambak udang nasional untuk berupaya meningkatkan produksi, baik melalui upaya perluasan tambak (ekstensifikasi) atau penambahan padat tebar dengan teknologi (intensifikasi).

Sementara itu, selama November 2015, jumlah impor udang Amerika berjumlah 1.169 juta pon, naik 2,3 % dibandingkan periode yang sama pada 2014. Impor dari semua jenis produk olahan meningkat diantaranya shell-on tails, termasuk EZ peel, naik sebanyak 13 %; peeled tails naik sebanyak 12 %, serta cooked tails naik sebanyak 27 %.

Impor dari Meksiko naik sebanyak 38,5 %, impor dari India naik sebanyak 23,9 %, dan impor dari Thailand naik sebanyak 15 %. Kuatnya harga Dolar, dikombinasikan dengan peningkatan retail dan penjualan jasa makanan, berkontribusi terhadap peningkatan impor tersebut, disertai dengan perasaan optimis yang sudah ada sejak sebelum liburan.

Sementara itu impor udang dari Vietnam terus turun dikarenakan penyakit dan penyusutan produksi, dengan total ekspor yang menurun sebanyak 22,6 % selama November 2015, meskipun ada beberapa perbaikan pada bulan tersebut. Pengiriman di Ekuador turun sebanyak 7,1 % selama November 2015, seiring dengan harga head-on shrimp yang lebih tinggi di Cina terus mendorong ekspor Ekuador ke Asia.

Outlook Perikanan

Fakta-fakta tersebut menjadi indikator perikanan Indonesia memiliki potensi yang sangat besar dan masih sangat mungkin untuk dioptimalkan. Besarnya potensi perikanan Indonesia tidak serta merta membuat perikanan Indonesia tanpa tantangan. Tantangan yang paling nyata didepan mata yakni berlakunya pasar bersama ASEAN (MEA) yang akan mulai berlaku pada awal tahun 2016. Besarnya pasar Indonesia menjadi daya tarik produsen perikanan dunia. Bukan tidak mungkin produk perikanan dunia masuk melalui negara-negara anggota ASEAN. Dan hal ini menjadi tantangan bagi stakeholder perikanan.

Di sisi lain konsumsi produk perikanan masih menjadi tantangan tersendiri. Jika konsumsi produk perikanan dalam negeri meningkat secara signifikan hal ini akan menjadi capaian yang baik bagi perikanan Indonesia. Selain berpengaruh secara langsung terhadap produksi juga secara tidak langsung berpengaruh terhadap kualitas kesehatan dan kecerdasan bangsa.

 

Impor Udang Amerika Serikat dalam Metrik Ton hingga November 2015

 

Negara Nov 2014 Nov 2015 Jan-Nov 2014 Jan-Nov 2015 Jan-Dec 2014
India 9.876 12.571 99.930 123.794 108.664
Indonesia 9.511 10.253 94.508 105.415 103.329
Ekuador 6.512 6.491 85.114 79.051 92.320
Vietnam 6.289 7.441 68.448 52.997 73.151
Thailand 7.311 8.469 56.533 65.028 64.430
Cina 2.373 2.763 30.230 24.992 32.504
Malaysia 1.852 173 15.771 8.293 17.704
Peru 326 742 10.771 9.606 11.757
Honduras 630 519 7.168 3.865 8.010
Guyana 157 375 6.307 6.487 6.683
Argentina 578 500 4.079 4.503 4.494
Panama 366 302 3.897 2.917 4.132
Venezuela 151 174 3.175 2.133 3.424
Filipina 259 222 2.633 2.028 2.877

Sumber: shrimpnews.com

Sumber liputan:http://www.bmproterac.com/

Edited titile by:Admin

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top