Menuju Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia

 


Salah satu gagasan cemerlang Presiden Jokowi adalah tekadnya untuk mewujudkan Indonesia sebagao PMB (Poros Maritim Dunia). Yakni Indonesia yang maju, sejahtera dan berdaulat berbasis pada ekonomi kelautan, hankam dan budaya maritime. Lebih dari itu, Indonesia kelak diharapkan menjadi rujukan bagi bangsa-bangsa lain di dunia dalam berbagai bidang kelautan, mulai dari ekonomi, IPTEK, hankam sampai cara menata pembangunan kelautan (ocean governance).

Posisi geoekonomi dan geopolitik Indonesia juga sangat strategis, dimana 45% dari seluruh komoditas dan produk yang diperdagangkan di dunia dengan nilai 1.500 trilyun dolar AS/tahun dikapalkan melalui ALKI (Alur Laut Kepulauan Indonesia).

Ada tujuh peta jalan pembangunan kelautan yang berupa kebijakan dan program bersifat jangka panjang, yang harus dikerjakan sejak sekarang dan berkesinambungan. Jika itu dilakukan, Insya Allah pada tahun 2020 Indonesia akan menjadi Negara berpendapatan menengah atas (GNP/kapita sekitar 10.000 dolar AS), dan pada 2025 menjadi Negara maritime yang besar, maju, adil dan makmur, dan berdaulat serta sebagai Poros Maritim Dunia dengan GNP/kapita diatas 14.000 dolar AS.

Bila kita mampu membangun wilayah pesisir dan lautan serta kekayaan alam yang terdapat didalamnya secara produktif, efisien, inklusif, dan ramah lingkungan. Maka, kita akan mampu mengatasi sejumlah permasalahan utama bangsa, seperti pengangguran dan kemiskinan, kesenjangan antara kelompok kaya vs miskin yang kian melebar, disparitas, pembangunan antar wilayah, buruknya konektivitas dan sangat mahalnya biaya logistic (26% PDB), gizi buruk, dan rendahnya daya saing serta IPM (Indeks Pembangunan).

Sumber: Buah Rampai Pemikiran Rokhmin Dahuri dalam buku Menuju Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top