Peneliti LIPI Raih Habibie Prize 2020

LIPI.GO.ID

Dua peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menerima penghargaan Habibie Prize tahun 2020. Peneliti tersebut adalah Suharyo Sumawidagdo dari Pusat Penelitian Fisika LIPI untuk Bidang Ilmu Dasar dan Puspita Lisdiyanti dari Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI untuk Bidang Ilmu Bioteknologi.

Suharyo salah satu peneliti fisika partikel eksperimental berhasil meraih peringkat pertama sebagai peneliti berkinerja terbaik Indonesia tahun 2020 versi Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN).

“Saya melihat ini sebagai sebuah amanah. Amanah tidak hanya dari Yayasan SDM Iptek melainkan dari para penerima sebelumnya. Bahkan dua di antaranya adalah guru dan mentor saya. Selain Bapak Kepala LIPI, pembimbing sarjana saya Prof Terry Mart juga salah satu penerima penghargaan ini,” kata Suharyo.

Selama tiga tahun terakhir sejak 2017 hingga 2019, Suharyo banyak melakukan kolaborasi riset baik global maupun lokal untuk meningkatkan kualitas riset. Publikasi juga dilakukan di jurnal-jurnal terindeks Scopus.

Mengenai Habibie Prize, Suharyo menceritakan proses seleksi hingga terpilih sebagai salah satu pemenang. Seleksi dilakukan mulai dari internal LIPI yang memilih sivitas-sivitas unggulan LIPI untuk dinominasikan.

Sivitas terpilih ini lantas memasukkan biodata. Laksana Tri Handoko salah satu penerima Habibie Award sebelumnya, memiliki kapasitas untuk menominasikan, baik sebagai Kepala LIPI maupun sebagai pemenang sebelumnya. Dari nominasi ini kemudian dipilih oleh panitia di Yayasan SDM IPTEK untuk penerima penghargaan.

Pemberitahuan sebagai kandidat penerima anugerah pun akhirnya diterima lulusan doktoral Florida State University, Amerika Serikat ini beberapa waktu sebelum pengumuman.

Menurut Suharyo, tantangan terberat dalam penelitiannya adalah skala operasional atau kompleksitas yang besar dan skala jarak yang jauh. Kompleksitas, karena bidang fisika partikel eksperimen tidak hanya terkait fisika namun juga membutuhkan penguasaan bidang lain seperti statistika, elektronika dan instrumentasi.

“Skala jarak yang jauh menyulitkan untuk memperoleh interaksi dan koneksi secara langsung dengan kolega atau pelaku yang lain,” kata Suharyo seperti dikutip dari Lipi.go.id, Selasa (11/11).

Pemerintah melalui Kemenristek/BRIN memberikan penghargaan dalam momentum hari Pahlawan nasional 2020 yang digelar di Auditorium Soemitro Djojohadikoesoemo, Gedung BJ Habibie lantai 3, Selasa (10/11). Acara ini dalam rangkaian Inovasi Indonesia Expo (I2E) 2020.

Penghargaan utama bidang penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan (Litbangjirap) nasional ini digelar atas inisiasi Kemenristek/BRIN bekerjasama dengan Yayasan Pembinaan, Pengembangan Sumber Daya Manusia dalam Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Yanbinbang SDM Iptek).

 

Yayasan yang didirikan BJ Habibie pada 12 Mei 1997 tersebut sudah menganugerahi Habibie Award kepada sejumlah ilmuwan sejak 1999.

Habibie Prize 2020 ini diberikan kepada para ilmuwan yang berkontribusi pada pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan kebudayaan di Indonesia.

Beberapa ilmuwan nasional lainnya yang mendapatkan penghargaan serupa yakni Prof Dr Euis Halisotan Hakim (ITB) Bidang Ilmu Dasar, Prof Dr Daniel Murdiyarso, Bidang Ilmu Rekayasa dan Prof Dr Yasraf Amir Piliang Bidang Ilmu Kebudayaan.

Para penerima Habibie Prize mendapatkan trofi, serta hadiah uang tunai masing-masing 25.000 US Dollar per bidang ilmu, medali emas, dan sertifikat.

Dalam kesempatan yang sama, digelar pula sejumlah Penghargaan Anugerah Inovasi Indonesia yang diberikan kepada pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota dan perguruan tinggi, swasta dan masyarakat inovatif.

 

Sumber: https://darilaut.id

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top