Teknologi Mina Padi

Mina Padi adalah usaha budidaya ikan di sawah yang dilakukan secara bersamaan dengan tanaman padi dalam suatu areal yang sama. Dengan kata lain sambil menyelam minum air, usaha padi lancar, budidaya ikan pun lancar.

Menurut wikipedia Mina padi adalah suatu bentuk usaha tani gabungan yang memanfaatkan genangan air sawah yang tengah ditanami padi sebagai kolam untuk budidaya yang memaksimalkan hasil tanah sawah. Mina padi dengan demikian meningkatkan efisiensi lahan karena satu lahan menjadi sarana untuk budidaya dua komoditas pertanian sekaligus.

Sistem usaha tani minapadi telah dikembangkan di Indonesia sejak satu abad yang lalu (Ardiwinata, 1987). Selain menyediakan pangan sumber karbohidrat, sistem ini juga menyediakan protein sehingga cukup baik untuk meningkatkan mutu makanan penduduk di pedesaan (Syamsiah et all. 1988).Dengan teknologi yang tepat, minapadi dapat memberi pendapatan yang cukup tinggi. Keuntungan yang didapat dari usahatani minapadi berupa peningkatan produksi padi dan ikan, mengurangi penggunaan pestisida, pupuk anorganik, penyiangan dan pengolahan tanah (Suriapermana, et all., 1994)

Program ini digagas oleh FAO dan pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan ( KKP).

Berdasarkan penjelasan salah satu narasumber pelaku minapadi di sukoharjo, minapadi bisa diaplikasikan di semua lahan sawah yang memiliki sistem irigasi teknis baik. Hal itu untuk memastikan lahan tetap tergenang air di sepanjang tahun. Keberadaan ikan di lahan sawah yang ditanami padi, membuat padi itu tumbuh secara alami tanpa pemberian pupuk kimia apa pun. Hasilnya adalah padi organik berkualitas premium. Sedang ikan yang digunakan biasanya ikan konsumsi, ikan tawar nila, gurami dll.

Indonesia telah ditetapkan oleh FAO sebagai rujukan model pengembangan minapadi level Asia-Pasifik. Penunjukan Indonesia,karena dinilai telah berhasil dalam mengembangkan minapadi sebagai program prioritas nasional untuk mendukung kethanan pangan.

Indonesia patut bangga,karena sebanyak 13 perwakilan negara-negara Asia-Pasifik belajar mina padi di Indonesia. Ketiga belas negara itu adalah Bangladesh, Kamboja, China, Laos, India, Myanmar, Nepal, Pakistan, Philipina, Sri Langka, Thailand, Timor Leste, dan Vietnam.

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Slamet Soebjakto dalam sambutannya pada acara Regional Workshop on Innovation Rice-Fish and Climate Resilient Tlapia Faming di Yogyakarta (Selasa, 15 januari 2019), mengatakan bahwa kehadiran 40 delegasi dari 13 negara di Asia Pasifik menjadi nilai positif, bahwa Indonesia sangat diperhitungkan dalam memberikan kontribusi bagi upaya pemenuhan kebutuhan pangan global melalui inovasi pengembangan mina padi, Menurutnya minapadi sangat sejalan dengan upaya pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) yang telah disepakati negara-negara di dunia. Tujuan tersebut yakni pengentasan kemiskinan dan pemenuhan kebutuhan pangan.

Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) hingga tahun 2018 telah mengembangkan percontohan minapadi seluas 580 ha yang tersebar di 26 Kabupaten di Indonesia. Tahun 2019, KKP akan menargetkan penambahan luas lahan minapadi seluas 400 ha. Disamping itu, KKP juga menggandeng Kementerian Pertanian untuk menjadikan minapadi sebagai program prioritas.

 

Sumber Info : Berbagai Sumber

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top