Roadmap Industri Rumput Laut dari Hulu ke Hilir

doc. telegraf

Pemanfaatan rumput laut di Indonesia masih belum optimal, padahal keanekaragaman rumput laut di Indonesia merupakan yang terbesar dibandingkan dengan negara lain. Hal inilah yang mendasari Kadin Indonesia Bidang Kelautan dan Perikanan, bekerjasama dengan MAI (Masyarakat Akuakultur Indonesia), dan ARLI (Asosiasi Rumput Laut Indonesia) mengadakan acara Temu Stakeholder Rumput Laut. Acara ini diselenggarakan pada hari Senin, 30 April 2018 bertema Peluang Usaha Rumput Laut yang Berkelanjutan di Indonesia. Lokasi diskusi berada di  Menara Kadin Lantai 3, Jakarta.

Pihak yang hadir dalam diskusi di bidang hulu rumput laut, yakni Direktur Produksi dan Usaha Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya KKP Umi Windrani, Ketua Asosiasi Rumput Laut Indonesia (ARLI) Safari Azis, dan Ketua Masyarakat Akuakultur Indonesia (MAI) Rokhmin Dahuri. Adapula perwakilan pengusaha yang kegiatan usahanya menggunakan bahan baku rumput laut (bagian hilir), yakni Mursalim dari PT Kappa Carrageenan Nusantara, Yanuarius Triyanto dari PT Agarswallow, serta Adhi S. Lukman  sebagai perwakilan dari asosiasi Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman (GAPMMI).

Harapan dari hasil diskusi ini, para stakeholder rumput laut dapat memahami konsep usaha hulu dan hilir rumput laut secara komprehensif. Selain itu, dapat memberikan informasi terkini terkait dengan peluang, hambatan serta solusi dari usaha rumput laut. Tentunya yang tidak kalah penting yaitu menawarkan peluang usaha rumput laut.

Menurut Yugi Prayanto, selaku Wakil Ketua Umum Bidang Kelautan dan Perikanan, di usaha bagian hulu rumput laut harus memperhatikan pembibitan dan metode budidayanya. Kemudian, bagaimana upaya perlindungan pada para petani dan pembudidaya juga harus diperhatikan. Sementara di sektor hilir, daya saing industri pengolahan pun perlu ditingkatkan agar bisa menyerap bahan baku rumput laut petani dengan baik. Tingkat ekspor rumput laut memang besar, namun belum optimal karena Indonesia masih melakukan ekspor dalam bentuk raw material.

Ketua Masyarakat Akuakultur Indonesia (MAI) Rokhmin Dahuri menerangkan, salah satu solusi mengurangi ekspor rumput laut dengan kualitas raw material adalah konsisten tiap tahun reducing 10%, sampai akhirnya Indonesia punya kekuatan industri rumput laut sendiri. Dengan roadmap yang jelas, maka 550 jenis rumput laut di Indonesia bisa didorong potensinya. (Dasairy Zulfa/MAI)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top