MAI Gelar Konferensi Akuakultur Internasional ke 6

Denpasar (aquaculture-mai.org).

Ajang International Conference of Aquaculture Indonesia ke 6 sukses digelar  Masyarakat Akuakultur Indonesia (MAI).  Acara yang digelar di Hotel Mercure kuta Bali itu berlangsung selama 2 hari dari 28 sampai 29 Oktober 2016 yang dikuti oleh berbagai negara seperti India, Singapore, Australia, Indonesia, United Arab Emirates, Thailand, Bangladesh, Philippines, Turkey, Ecuador dan lain-lain.

Acara rutin ini diikuti oleh para stakeholder akuakultur mulai dari pemerintah, praktisi, akademisi, mahasiswa, pemerintah, dan pelaku industri. Adapun topik-topik yang dibahas dalam konferensi meliputi penyakit dan budidaya berkelanjutan, teknologi dan manajemen akuakultur, nutrisi dan manajemen pakan, genetika dan pembibitan, bisnis akuakultur dan pemasarannya, serta forum penerapan teknolgi.

Pada sambutannya, Ketua Umum MAI, Prof Dr Rokhmin Dahuri mengajak seluruh stakeholder bekerja sama berkolaborasi membuat akuakultur lebih produktif, efisien, inklusif, ramah lingkungan dan pembangunan entitas bisnis berkelanjutan yang menjanjikan. “Kebijakan pemerintah juga harus mendukung pembangunan akuakultur, sehingga ada sinergi dengan pelaku usaha,” ungkap Rokhmin. Sementara itu, Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan Slamet Soebjakto yang juga membuka konferensi menyatakan dukungannya untuk perkembangan akuakultur di Indonesia. Dia menjelaskan pada tahun 2017, pihaknya akan mendorong pengembangan budidaya laut salah satunya untuk komoditas ikan kakap. Program percontohan budidaya laut akan dikembangkan diantaranya di Pantai selatan Jawa dan Sabang Aceh. Selain itu, budidaya kekerangan juga akan digenjot. “Termasuk udang galah secara intensif juga akan dikembangkan,” kata Slamet.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top