Mengembangbiakkan satu jenis rumput laut tertentu sudah menjadi kebutuhan bagi Akuakultur Irlandia.
Para peneliti di NUI Galway mempelajari 50 macam strain rumput laut untuk menemukan rumput laut mana yang mempunyai nilai gizi tinggi dan dapat dibudidayakan.
Mereka menemukan bahwa strain dari selada air tumbuh sangat cepat dan menghasilkan tanaman dengan kualitas baik untuk pakan ternak dan keperluan industri. Hal ini mengungguli rumput laut yang saat ini dibudidayakan dalam akuakultur, karena rumput laut yang sudah dibudidayakan merupakan hasil dari pertemuan oportunistik, tanpa pemilihan strain yang baik.
Dr. Ronan Sulpice dari Institut Ryan di NUI Galways merupakan penulis utama penelitian ini. Beliau mengatakan bahwa ini merupakan batu loncatan menuju “ pendekatan pemuliaan modern untuk budidaya rumput laut”. Untuk sampel proyek ini, 50 jenis rumput laut yang berbeda dikumpulkan dari pantai-pantai di Roundstone, Derrygimla, Dog's Bay, Clifden, Tievegarriff, Ventry Bay, Lahinch, Pantai Bunowen, Scheldt Timur (Belanda), Tolka dan pantai Courtmacsherry. Rumput laut yang dikumpulkan tersebut dibudidayakan di lab dengan pertumbuhan relatif yang dipantau oleh platform khusus buatan Dr Antoine Fort. Penelitian tersebut ditemukan pertumbuhan dengan range yang besar antara 9 dan 37 persen di antara strain yang berbeda.
Salah satu perbedaan yang ditemukan rumput laut dengan tanaman darat adalah bahwa rumput laut melakukan sebagian besar pertumbuhannya pada malam hari. Selada laut ini juga tidak biasa karena tidak memecah pati dan glukosa untuk makanan, juga tidak seperti tanaman lainnya. Sebaliknya ia mengakumulasi nitrat dalam jaringannya pada malam hari, dan ini terbukti berkorelasi dengan tingkat pertumbuhan yang tercatat.
Langkah selanjutnya dalam penelitian ini adalah untuk mengurutkan genom dari semua strain selada laut dalam penelitian untuk mencoba dan mengidentifikasi gen-gen yang bertanggung jawab untuk pertumbuhan cepat dan nilai gizinya yang tinggi.
Ruang lingkup proyek juga akan diperluas pada tahap ini untuk memasukkan 300 jenis selada laut dari seluruh Eropa. Dr Antoine Fort mengatakan penelitian ini “membuka jalan menuju domestikasi dan pemuliaan galur elit rumput laut (Ulva) untuk akuakultur.” Ini akan menjadi terobosan besar dalam industri karena menandai pergeseran ke arah praktik "apa yang telah dilakukan untuk tanaman sejak awal pertanian," kesimpulan Dr Fort.
Sumber : https://www.galwaydaily.com/news/seaweed-sea-lettuce-aquaculture/